muslimpos – Terkait dengan putaran ke-2 pemilihan gubernur DKI Jakarta Peneliti Politik dari Network for South East Asian Studies (NSEAS), Dr. Muchtar Effendi Harahap mengatakan, tidak aneh jika Demokrat mengambil jalan tengah di Pilgub DKI Jakarta putaran kedua. Karena hingga saat ini para petinggi partai belum juga mengambil sikap atas partainya. Menurutnya, yang aneh jika partai berbasis Islam mengambil jalan tengah di Pilgub DKI Jakarta.
“Menjadi aneh kalau partai berbasis Islam netral,” kata Muchtar, Senin (6/3) malam. sebagaimana dikup dari Republika
Menurutnya Dr Muchtar Effendi, konstituen partai berbasis Islam tidak akan memilih figur yang beda agama. Buktinya, kalau konstituen partai politik memilih pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, apakah mungkin perolehan suara mereka hanya 17 persen. Hal ini terjadi karena partai Islam di Indonesia adalah Islam politik, bukan Islam kultural.
Ia lebih lanjut menjelaskan, Partai Demokrat menganggap dirinya sebagai kekuatan politik tersendiri, itulah alasan Demokrat netral. Sebab mendukung salah satu pihak atau tidak mendukung tetap tidak menghasilkan hasil yang signifikan bagi Partai Demokrat.
Perilaku politik Demokrat sejak dulu memang selalu mempunyai gaya tersendiri dan tidak mau sama dengan partai politik lain. “Perilaku seperti itu pernah ditunjukkan Demokrat saat Pilpres 2014,” Ujarnya.!