10 Urutan Tata Cara Melaksanakan Wudhu Dengan Sempurna

10 Urutan Tata Cara Melaksanakan Wudhu Dengan Sempurna – Sahabat muslim, wudhu adalah rangkaian paling penting dalam pelaksanaan ibadah. Karena apabila wudhu bermasalah maka, rangkaian ibadah lanjutan setelah wudhu pun tidak bisa menjadi sempurna. Dalam bahasa fiqih bisa shalat menjadi tidak sah.

Maka dari itu penting untuk memahami tata cara melaksanakan wudhu yang sempurna yang mencakup seluruh hal yang wajib dan sunnah. Berikut adalah rangkaian tata cara wudhu sempurna sebagaimana dikutip dari tulisan Dr. Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qaththani :

1. Berniat di dalam hati untuk berwudhu.

Hal ini sebagaimana dalil pada hadits ‘Umar :

عن أمير المؤمنين أبي حفص عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ” إنما الأعمال بالنيات , وإنما لكل امرئ ما نوى , فمن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله , ومن كانت هجرته إلى دنيا يصيبها و امرأة ينكحها فهجرته إلى ما هاجر إليه “- متفق عليه –

Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

[Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]

2. Mengucapkan “Bismillah”

Selanjutnya sebelum berwudhu adalah mengucapkan “bismillah”, hal ini berdasarkan pada hadits Abu Hurairah, dari nabi

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لا يقبَلُ اللهُ صلاةَ أحدِكم إذا أَحْدثَ حتى يتوضَّأَ

Allah tidak akan menerima shalat orang yang berhadats, sampai dia berwudhu. (HR. Bukhari 6954).

3. Mencuci kedua telapak tangan tiga kali

4. Berkumur dan memasukkan air kedalam hidung dengan memakai tangan kanan.

Kemudian mengeluarkan air dari hidungg itu dengan tangan kiri. Hal tersebut dilakukan tiga kali cidukan air dengan telapak tangan.

5. Membasuh muka tiga kali dari telinga yang satu ketelinga yang lain dengan skala melebar, dari rambut kepala paling depan sampai ke jenggot paling bawah dan dau dengan skala memanjang

6. Membasuh tangan kanan sebanyak tiga kali dari ujung jari samapi ke siku,

menggosok-gosokkan lengan, membasuh bagian siku, serta menyela jari-jari. Kemudian setelah itu membasuh tangan kiri sebagaimana yang dilakukan paa tangan kanan

7. Mengusap dengan sekali usapan pada kepala

8. Membasuh kaki kanan tiga kali.

Dari ujung kaki sampai ke mata kaki dan menyela jari-jari, dilanjutkan dengan membasuh kaki kiri sebagaimana yan dilakukan pada kaki kanan.

9. Setelah itu kemudian membaca :

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَوَجْعَلْنَيْ مِن عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Artinya :

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan tidak ada yang menyekutukanNya. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ahli bertobat, jadikanlah aku orang yang suci, dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang saleh.”

10. Sebagaimana banyaknya dalil tentang wudhu, maka barangsiapa berwudhu seperti apa yang di contohkan Rasulullah, lalu mengerjakan shalat dua rakaat dengan tidak berbicara kepada dirinya sendiri (khusyu’), niscaya Allah akan memberikan ampunan kepadanya dari dosa-dosa yang telah lalu.

Wallahu A’lam

Leave a Comment