Anak dan Cerita, Dua Dunia Yang Tak Terpisahkan

Anak dan Cerita, Dua Dunia Yang Tak Terpisahkan – Cerita atau dongeng adalah sebuah alam yang sangat disukai anak-anak untuk dikunjungi, untuk hidup bersama lakon-lakonnya. Sebuah alam yang hanya ada di dalam khayalannya sendiri yang sangat jauh, dan tidak akan pernah bisa dicapai. Sungguh Allah telah menganugerahi umat Islam dengan warisan sejarahnya yang penuh dengan kisah-kisah yang membangkitkan semangat, menyentuh perasaan, dan penuh pesan-pesan moral.

Peran Cerita dan Seni Bagi Anak

Cerita adalah seni yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Ia mempunyai pengaruh yang besar, sangat disukai oleh akal dan hati, juga sangat menyebar luas di kalangan mereka. Hal itu disebabkan oleh nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita disertai dengan sosok pribadi, dan kejadian-kejadiannya yang terus silih berganti sehingga nilai-nilai tersebut seolah-olah hidup, dan bergerak dalam angan, penglihatan dan pendengaran manusia.

 

Namun sebelum bercerita kita harus pandai-pandai memilih cerita, adapun sebaik-baiknya kisah adalah kisah-kisah yang disediakan dalam Al-Qur’an, kisah-kisah tersebut memuat nilai-nilai pendidikan yang tinggi, bertujuan menanamkan akhlak dan nilai-nilai luhur dalam jiwa. Allah swt. telah menerangkan sendiri perihal keluhuran dan ketinggian kisah-kisah yang terdapat dalam Al-Qur’an.

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ

“Kami menceritakan kepadamu kisah yang baik…” (Yusuf [12]: 3)

Allah swt. bahwa faedah dari kisah-kisah tersebut adalah sebagai ibrah dan nasihat.

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ

“Sesungguhnya, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal…”  (Yusuf [12]: 111)

Akan tetapi, setelah Al-Qur’an memuliakan cerita dengan memfungsikannya sebagai dakwah agama, meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sebaliknya, musuh-musuh Islam menggunakan cerita untuk membangkitkan syahwat, baik melalui cerita yang tertulis (komik, novel) atau cerita bergambar, seperti film.

Cerita sudah menjadi teman hidup manusia sejak keberadaannya di dunia ini. Karena dengan cerita, manusia merasa rileks. Bersenandung ketika mendengarkannya, merasa tenang ketika terpengaruh dan tersihir oleh isi cerita, juga terbawa sampai akhir cerita mencapai tujuannya.

فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir,” (Al-A’raf [7]: 176)

Lalu bagaimana pandangan orang-orang shaleh tentang cerita?

Salah seorang ulama salaf berkata, “Cerita adalah salah satu tentara Allah, yang Allah kirim untuk menetapkan hati para wali-Nya, sebagaimana firman Allah,

وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ

“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu…” (Hud [11]: 120)

Imam Abu Hanifah berkata, “Kisah-kisah tentang para ulama dan orang-orang shaleh lebih saya senangi dari pada fikih karena cerita mereka mengandung pelajaran moral, sebagaimana firman-Nya,

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ

“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah maka ikutilah petunjuk mereka…” (Al-An’am [6]: 90).

Al-Mas’udi meriwayatkan bahwa Mu’awiyyah pernah menghabiskan sepertiga malamnya untuk mempelajari cerita orang-orang arab dan asing, juga politiknya untuk rakyatnya.

Dr. Abdu Satar berkata, “Setiap cerita yang ada di dalam Al-Qur’an atau dari lisan Nabi saw. pasti bertujuan sebagai penguatan terhadap prinsip atau hukum, atau juga keduanya sekaligus.

Juga dalam sebuah buku yang berjudul The Educational Benefits of Story Telling Helen Heard mengungkapkan, “Selain merangsang kecerdasan anak, para orang tua dapat menyisipkan pesan-pesan moral lewat cerita yang mereka bawakan. Sehingga kita dapat menanamkan budi pekerti kepada anak sejak usia dini.”

Terus kok cerita dan anak adalah dua dunia yang tak terpisahkan?

  • 1. Melalui cerita, anak bisa mengetahui mana yang baik dan yang buruk.
    2. Anak berusaha untuk berpindah dari keindividualitasannya menuju pribadi yang bersosial dengan yang lain melalui pengalaman yang diperolehnya ketika mendengarkan cerita.
    3. Melalui cerita, anak mendapatkan pengetahuan tambahan, seperti tentang ilmu pengetahuan seni, akhlak, dan ilmu lain sebagainya.
  • 4. Cerita membuat anak selain merasa senang juga belajar menggunakan emosi dan perasaannya, belajar merasakan perasaan orang lain sehingga dengan kata lain melalui cerita anak belajar untuk menjadi ikhlas, bersosialisasi, dan tenggang rasa.
  • 5. Dengan cerita bisa menjadi contoh kongkrit akhlak Islam yang kita harapkan bisa tertanam pada diri anak melalui sosok orang-orang shaleh yang ada dalam cerita tentang orang-orang shaleh.
  • 6. Memberikan kepuasan terhadap perhatian anak, memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Selain penjelasan di atas masih banyak lagi manfaat bercerita atau mendongeng kepada anak. Oh iya tak jarang para ayah, bunda, dan para pendidik merasa jenuh karena kehabisan ide, cara apa lagi yang mesti ditempuh agar anak rajin belajar dan rajin membaca, ternyata salah satu cara efektif adalah dengan mengganti kalimat perintah “Nak, membaca!” dengan kalimat persuasif “Ayo Nak, dengarkan cerita atau dongeng bersama Ayah/Bunda.”

Selamat mencoba, selamat menikmati, dan selamat menyelami dunia anak-anak dengan cara kreatif.

 

Ref/Al-Khal'awi Mahmud, Said Mursi Muhammad, Mendidik Anak Dengan Cerdas
Pict/gambargambar.co

Leave a Comment