Bolehkah Pamer Amalan Ibadah di status Facebook? Apa Termasuk Riya?

muslimpos Banyak juga tanpa sadar saudara kita selepas mengerjakan amalan kebaikan, apapun itu kemudian membuat status di facebook.

Nah pertanyaannya, Bolehkah membuat status Facebook, misalnya “Alhamdulillah, sudah bangun tahajud”? Apa itu termasuk riya atau tidak ikhlas?

Sesungguhnya amalan yang terbaik adalah amalan yang dilakukan sembunyi-sembunyi. Dan itulah salah satu tanda ikhlasnya seseorang dalam mengerjakan ibadah, adalah berusaha menyembunyikan amalan shalih.

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, hamba yang hatinya selalu merasa cukup dan yang suka mengasingkan diri.” (HR. Muslim, no. 2965. Lihat Syarh Shahih Muslim, 18: 84).

Makna mengasingkan diri di sini adalah mengasingkan amalannya agar tidak terlihat yang lainnya.

Coba perhatikan balasan untuk mereka yang lambungnya jauh dari tempat tidurnya karena sibuk shalat malam,

تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (16) فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (17)

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 16-17)
Allah membalas dengan surga yang belum pernah dilihat oleh mata dan belum pernah didengar oleh telinga. Kenapa dibalas dengan sesuatu yang tidak pernah kita lihat? Hal itu dikarenakan shalat malam itu dilakukan diam-diam.

Karenanya Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan,

أخفى القوم أعمالا فأخفى الله تعالى لهم ما لا عين رأت ولا أذن سمعت

“Jika suatu kaum menyembunyikan amalannya, maka Allah akan menjanjikan pada mereka sesuatu yang mereka tidak pernah memandangnya dan tidak pernah mendengarnya. (Tafsir Al-Qurthubi, Al-Jami’ li Ahkam Al-Qur’an, Penerbit Dar Al-Fikr, 14: 67)

Ibnul Qayyim juga berkata,

تامل كيف قابل ما اخفوه من قيام الليل بالجزاء الذي اخفاه لهم مما لا تعلمه نفس

“Renungkanlah, bagaimanakah bentuk balasan bagi yang melaksanakan shalat malam dengan sembunyi-sembunyi, mereka mendapatkan balasan dengan sesuatu yang jiwa mereka tidak mengetahuinya.”

Ada cerita juga dari Ayyub As-Sikhtiyani bahwasanya ia melakukan shalat malam semalam penuh, lalu ia sembunyikan amalan tersebut. Ketika datang Shubuh, ia sengaja mengeraskan suaranya seakan-akan baru bangun pada waktu tersebut. (Hilyah Al-Auliya’, 3: 8. Dinukil dari Ta’thir Al-Anfas, hlm. 234)

Lihatlah Ayyub, dia shalat semalam suntuk, benar-benar jaga amalannya jangan sampai diketahui oleh orang lain.

Sedangkan yang kita lakukan, baru beramal sebentar sudah memamerkan amalan dalam status Facebook kita. Hmm

Kalau amalan shalat malam kita disembunyikan, maka akan terhapus dosa sebagaimana kata Ka’ab Al-Ahbar,

من تعبد لله ليلة حيث لا يراه أحد يعرفه خرج من ذنوبه كما يخرج من ليلته

“Siapa yang beribadah pada Allah pada malam hari saat tak seorang pun melihatnya, maka dosa-dosanya akan keluar sebagaimana ia mau keluar untuk shalat malamnya.” (Hilyah Al-Auliya’, 5: 383. Dinukil dari Ta’thir Al-Anfas, hlm. 235)

Mau pamer-pamer status Facebook lagi kalau sudah shalat malam atau lagi ibadah?
Silahkan dipertimbangkan, semoga kita melakukan ibadah semata-mata karenaNya bukan karenanya.

<Refensi : rumaysho.com>

Leave a Comment